Tips Backpacking Minimalis ke Korea Saat Musim Dingin
Menginjak tahun ketiga sejak aku pertama kali jalan-jalan dengan hanya sebuah ransel alias backpacking, aku membuat tantangan bagi diriku sendiri untuk pergi traveling ke Korea pada musim dingin. Dengan hanya membawa sebuah ransel saja tentunya.
Bagi kita yang seumur hidupnya tinggal di negara beriklim tropis, sulit rasanya membayangkan seperti apa dinginnya di sana. Yang terbayang adalah pakaian sweater, jaket berbulu super tebal, long john, dan sepatu boots.
Bayangan itu memang ada benarnya, tetapi bukan berarti kita tidak bisa mengemas bawaan dalam satu ransel saja.
Kalau kamu adalah penggemar backpacking, kali ini aku ingin berbagi barang bawaan di ransel 40 liter yang aku gunakan di perjalanan kali ini.
Isi ransel ini adalah untuk pelancong laki-laki. Bagi yang perempuan, bisa menyesuaikan, atau baca juga artikel blog ini yang menjadi salah satu inspirasi packing list di musim dingin dengan menggunakan jenis ransel yang sama seperti yang aku punya.
Ransel
Ransel yang aku pakai yaitu Osprey Farpoint 40. Ukurannya pas untuk dibawa ke dalam kabin pesawat tanpa perlu cek-in bagasi, dan desain tali yang kokoh dan dilengkapi tali pinggang agar nyaman digunakan.
Kekurangannya, tas merek ini masih cukup sulit dijumpai di Indonesia. Aku pun harus membelinya di Malaysia, negara terdekat di mana distributor Osprey berada.
Sebelum menggunakan ransel ini, aku sempat memakai tas merek Kalibre. Tas lokal buatan Bandung yang berkualitas bagus bahkan sudah diekspor ke negara lain. Sayangnya, saat terakhir kali aku tanyakan, ukuran terbesar yang mereka punya hanya sampai 20-an liter saja.
Pakaian
Berikut ini adalah daftar pakaian minimalis yang biasa aku bawa:
- 6 Pakaian dalam
- 6 Kaos T-shirt
- 1 Celana jeans
- 3 Celana pendek
- 3 Kaos kaki panjang berbahan bambu
- 3 Kaos kaki pendek
Dan ini tambahan pakaian yang aku bawa untuk cuaca dingin:
- 2 Kaos lengan panjang turtle neck Uniqlo Heattech Extra Warm
- 2 Celana panjang thighs Uniqlo Heattech Extra Warm
- 1 Down jacket Uniqlo Pocketable
- 1 Sarung tangan
- 1 Syal tipis Uniqlo Heattech
Aku memilih Uniqlo karena produk Heattech mereka yang menghangatkan sekalipun bahannya jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan materi wol atau flanel. Sehingga pilihan ini cocok untuk backpacking.
Teknik Layering
Cuaca di Seoul pada bulan Januari sedikit berangin dan berkisar pada -6°C hingga 6°C. Angin dan kelembaban udara adalah penyebab utama kita merasa kedinginan.
Kuncinya, adalah layering. Dengan memakai berlapis-lapis baju, kita bisa membawa baju tipis seperti layaknya traveling di negara tropis atau pada musim lainnya.
Kita bisa memakai 3 hingga 6 lapis baju dalam sesuai dengan cuaca di luar saat itu. Karena setiap lapis pakaiannya tipis, kita tidak merasa bulky.
Baju-baju yang tipis ini mudah untuk dicuci dan dikeringkan. Di Seoul, Busan, maupun kota-kota besar di Korea ada banyak penginapan yang menyediakan mesin cuci. Kita pun bisa menemukan laundry koin yang lengkap dengan mesin pengering. Traveling di era modern ini sudah jauh lebih memudahkan, bukan?
Sebelum berangkat, kita bisa coba terlebih dulu memakai semua lapisan pakaian tersebut di rumah.
Jaket
Memilih jaket yang tahan terpaan angin sangatlah penting untuk mengurangi rasa dingin.
Down jacket Uniqlo rasanya cukup baik untuk menjaga tubuh dari angin dan juga menghangatkan. Dilengkapi dengan kantung penyimpanan, apabila jaket dilipat dan dimasukkan ke dalam kantung, ukurannya menjadi sangat kecil dan mudah untuk dibawa.
Jika jaket ini tidak sesuai dengan selera, jaket lain pun tidak masalah sekalipun ukurannya tebal, karena kita tidak harus memasukannya ke dalam ransel.
Tips: carilah jaket yang panjangnya hingga mencapai lutut. Selain menghangatkan sekujur tubuh, kamu juga akan terlihat lebih modis! Tren winter fashion orang Korea saat ini adalah down jacket hitam dan long coat berbahan flanel dengan panjang selutut.
Sepatu
Seoul jarang sekali diselimuti oleh salju sekalipun salju turun pada bulan November dan Desember. Sehingga untuk sepatu, kita tidak mesti sengaja beli sepatu boots. Sepatu kets maupun sepatu casual yang biasa digunakan untuk jalan-jalan sebenarnya sudah cukup.
Ketimbang sepatu, kita bisa melakukan teknik layering dengan memakai dua lapis kaos kaki atau lebih, selama masih nyaman saat memakai sepatu.
Jika kota tujuan kita adalah kota besar seperti Seoul, Busan, atau Daegu, kita tak perlu khawatir kekurangan pakaian. Karena toko pakaian ada di mana-mana. Bahkan modelnya pun lebih menarik dan beragam, karena memang sesuai dengan musimnya.
Pada akhirnya, apapun pakaian yang dikenakan, pastikan itu nyaman dipakai agar tidak mengganggu liburanmu selama di Korea!
Berikutnya, masih berkaitan dengan pakaian musim dingin, aku akan berbagi pengalaman tentang penerbangan dari Indonesia yang panas ke Korea di musim dingin. Stay tune!